Lika Liku menjalani hari-hari sebagai ods (Skizofrenia), odb (Bipolar), anxiety….

Aku ingin Sukses

 Orang Dengan Skizofrenia (ODS), Orang dengan Bipolar (ODB). 

Januari 2014, semua terjadi begitu saja. Semua terlihat aneh, kejadian aneh, dan tingkah laku dan ucapankupun aneh, dan masuklah ke sebuah rsj di semarang. Dan didiagnosa gangguan psikotik.

Setelah keluar berusaha melupakan yang ada, tapi apa daya, semua sudah berubah. Tanggapan teman, warga sekitar dan keluarga yang tidak tahu harus bagaimana, dan aku pun tak tahu yang terjadi denganku itu apa. Yang aku tahu, aku gila. Dan aku mengalami kemunduran mental yang drastis, yang membuat aku phobia sosial 6 bulanan.

Kuliah drop out, usaha entah berantah. Hanya di kamar, jarang mandi, jarang makan , jarang ngobrol jarang buka mata. Gangguan halusinasi parah.

Ditambah giliran ibu yang sangat depresi sehingga beliau harus masuk rawat inap juga.

Dunia benar-benar gelap waktu itu

Agustus 2014, aku mulai bangkit, brusaha berkegiatan, cari kerja seadanya, dan mulai mencari tahu apa yang aku alami.

Aku mengenal kata skizofrenia, dan bertemulah dengan group ini, yang jadi tempat informasi, keluh kesah dan menemukan teman-teman yang mengerti aku.

Pernah putus obat di tahap ini, karena saat itu kerja dan memberi libur saat tangal harus check up. Telat 3 hari kehabisan obat, aku relaps.

Kembali rendah diri, menagan malu saat relapas. Tapi aku coba nutup telngaku terhadap gunjingan.

Tetap berusaha kerja apa adanya. Dengan menjadi orang introvert, hanya mau ngobrol dan nyamab sama orang senasib dan peduli sama aku. Tak punya teman di kehidupan nyata, hanya teman2 fb.

2015

Waham,delusi dan halusinasi teratasi, masalah berikutnya adalah mood swing yang bikin jungkir balik….

Setahun berusaha mengenali diri dalam mengatasi mood, dan akhir tahun 2015 kalah lagi. Masuk lagi ke rsj dengan diagnosa bipolar afektive disertai psikosomatis.

2 hari keluar rsj, saya putuskan hijrah ke jakarta.

Dilingkungan baru, dengan masalah baru yang lebih kritis. Masalah orang umum, urusan perut jadi maslah utama.

Dan sekarangpun masih sama.

Tapi saya bersyukur bisa bertahan sampai sekarang, bisa kontrak sendiri, bisa daftar kuliah lagi, dan ingin terus bisa menjalani hari-hari.

Dan bahagia , dengan keadaan ibu yang makin gemuk dan segar wajahnya, semua berlalu karena beliau adalah tipe orang yang patuh sama obat.

Dan sayapun mengikuti jejaknya..

Dan hari-hari kembali seperti biasa..

Indah, seperti purnama malam ini…

Leave a Comment