uang kuno |
Banyak orang bertanya darimana perusahaan2 online dapat untung kalau layanannya gratis? 🙂 saya sudah berkali2 menulis tentang hal ini.
Softbank venture memberi suntikan dana Rp.9,8triliun kepada Grab, Softbank juga memberikan Rp.7,8triliun kepada Gojek. Perusahaan2 online itu menghabiskan ratusan milyar dalam setahun hanya untuk iklan tapi pelayanannya tetap gratis.
Ini soal prospek bisnis jangka panjang. Ambil contoh sebuah sebuah bank yang sudah memiliki banyak nasabah, lalu bank tersebut menaikkan biaya bulanannya sebesar Rp.5rb. Lalu apakah dengan kenaikan Rp.5rb itu nasabahnya akan berhenti menggunakan jasa bank tersebut dan pindah ke bank lain, tentu nggk kan. Sebab para nasabah sudah terlanjur percaya dan sudah nyaman dengan bank tersebut.
Jadi perusahaan2 online itu menghabiskan dana besar2an untuk membangun citra pasar, karena itu ada istilah startup buble. Citra pasar ini sangat penting untuk membangun image perusahaan dan menarik banyak konsumen.
Setelah mereka sudah terkenal, langkah selanjutnya baru mencari untung. Tokopedia sudah mengeluarkan gold merchant, begitu juga dengan olx premium. 🙂
Contoh yang jelas adalah uber yang dulu memberikan banyak bonus kepada driver dan konsumen agar banyak orang ingin bergabung menjadi driver uber. Dan sekarang setelah uber sudah besar serta punya banyak driver dan konsumen, uber mengurangi bonus dan memberlakukan sistem bagi hasil kepada driver.
Uber juga melakukan kerja sama dengan rentall mobil untuk menyediakan mobil bagi driver yang tidak punya mobil dengan sistem bagi hasil. Lalu apa dengan kebijakan seperti ini semua driver dan konsumen akan meninggalkan uber? Tentu nggk kan, karena uber sudah terlanjur besar dan citra uber sudah terlanjur bagus di mata masyarakat.
top mas