close

Memahami Kata Kerja Pasif dalam Bahasa Indonesia

Pernahkah Anda bertanya-tanya mengapa kalimat seperti “Pintu dibuka oleh Pak Ali” terdengar lebih formal dibandingkan dengan “Pak Ali membuka pintu”? Rahasianya terletak pada penggunaan kata kerja pasif. Dalam bahasa Indonesia, kata kerja pasif memiliki peran penting dalam membentuk kalimat yang lebih formal, impersonal, atau menekankan objek yang terkena dampak suatu tindakan. Memahami kata kerja pasif bukan hanya tentang tata bahasa, tetapi juga tentang cara kita menyampaikan pesan dengan lebih tepat dan elegan.

Artikel ini akan membahas kata kerja pasif secara detail, mulai dari definisi, ciri-ciri, hingga cara penggunaannya dalam berbagai situasi. Anda akan belajar bagaimana membentuk kalimat pasif, memahami perbedaannya dengan kalimat aktif, dan menemukan contoh-contoh konkret dari kata kerja pasif dalam berbagai konteks. Siap untuk menjelajahi dunia kata kerja pasif dan menguasai cara penggunaannya dengan tepat?

Pengertian Kata Kerja Pasif

Kata kerja pasif adalah bentuk kata kerja yang menunjukkan bahwa subjek kalimat menerima tindakan, bukan melakukan tindakan. Dalam kalimat pasif, subjek mengalami atau terkena dampak dari aksi yang dilakukan oleh objek.

Kata kerja pasif dibentuk dengan menggunakan kata kerja bantu “di“, “ter“, “ke“, “di-“, atau “ter-“, diikuti oleh bentuk dasar kata kerja. Kata kerja pasif umumnya menggunakan bentuk dasar kata kerja yang diikuti oleh imbuhan “-kan” atau “-i“.

Contohnya, dalam kalimat “Buku itu dibaca oleh Ani”, subjeknya adalah “buku” dan objeknya adalah “Ani”. Subjek “buku” menerima tindakan “membaca” dari objek “Ani”. Kata kerja pasif “dibaca” dibentuk dari kata kerja dasar “baca” dengan imbuhan “di-“.

Kata kerja pasif digunakan untuk menekankan objek yang menerima tindakan daripada subjek yang melakukan tindakan. Hal ini dapat membantu dalam menyusun kalimat yang lebih fokus dan jelas, terutama dalam bahasa formal.

Ciri-Ciri Kata Kerja Pasif

Kata kerja pasif dalam bahasa Indonesia memiliki ciri-ciri yang membedakannya dari kata kerja aktif. Ciri-ciri tersebut antara lain:

1. Subjek dalam kalimat pasif adalah objek dari kata kerja aktif. Objek dalam kalimat aktif akan menjadi subjek dalam kalimat pasif. Contoh: “Andi membaca buku” (aktif) menjadi “Buku dibaca oleh Andi” (pasif).

2. Kata kerja dalam kalimat pasif menggunakan bentuk pasif, yaitu dengan menggunakan kata bantu “di-“ atau “ter-“. Contoh: “Dia membuat kue” (aktif) menjadi “Kue dibuat oleh dia” (pasif).

3. Pelaku dalam kalimat pasif biasanya diawali dengan preposisi “oleh”. Preposisi ini menandakan bahwa subjek dalam kalimat pasif adalah objek dari kata kerja aktif. Contoh: “Andi menulis surat” (aktif) menjadi “Surat ditulis oleh Andi” (pasif).

Ciri-ciri ini membantu kita untuk membedakan kalimat aktif dan pasif dalam bahasa Indonesia. Dengan memahami ciri-ciri ini, kita dapat lebih mudah dalam menganalisis dan memahami struktur kalimat dalam bahasa Indonesia.

Fungsi Kata Kerja Pasif dalam Kalimat

Kata kerja pasif dalam bahasa Indonesia memiliki peran penting dalam menyampaikan makna kalimat. Kata kerja pasif digunakan untuk menunjukkan bahwa subjek kalimat menerima tindakan, bukan melakukan tindakan. Hal ini berbeda dengan kata kerja aktif, di mana subjek melakukan tindakan.

Salah satu fungsi utama kata kerja pasif adalah untuk menekankan objek dalam kalimat. Objek menjadi pusat perhatian, sementara pelakunya tidak disebutkan atau tidak penting. Contohnya, dalam kalimat “Kue itu dimakan oleh kucing”, objek “kue” menjadi fokus utama, sementara pelakunya “kucing” disebutkan tetapi tidak menjadi pusat perhatian.

Fungsi lainnya adalah untuk menghilangkan subjek yang tidak diketahui atau tidak ingin disebutkan. Misalnya, dalam kalimat “Buku itu telah dibaca”, pelakunya tidak disebutkan karena tidak diketahui atau tidak ingin disebutkan. Penggunaan kata kerja pasif dalam hal ini membantu menjaga fokus pada objek.

Selain itu, kata kerja pasif juga dapat digunakan untuk menunjukkan formalitas dalam suatu kalimat. Dalam konteks resmi atau akademis, penggunaan kata kerja pasif dianggap lebih formal dibandingkan dengan kata kerja aktif.

Penggunaan kata kerja pasif juga dapat membantu menghindari repetisi subjek dalam kalimat. Misalnya, dalam kalimat “Ibu memasak nasi. Nasi itu dihidangkan di meja makan.”, penggunaan kata kerja pasif dalam kalimat kedua membantu menghindari repetisi subjek “nasi”.

Dengan memahami fungsi kata kerja pasif, kita dapat menggunakannya secara efektif dalam penulisan dan komunikasi kita, sehingga kalimat menjadi lebih jelas, terstruktur, dan sesuai dengan konteksnya.

Contoh Kata Kerja Pasif dalam Berbagai Tenses

Kata kerja pasif terbentuk ketika subjek kalimat menerima aksi, bukan melakukan aksi. Dalam bahasa Indonesia, kata kerja pasif dibentuk dengan menggunakan kata kerja “di-“, “ter-“, atau “ke-“, diikuti oleh kata kerja utama. Berikut contoh penggunaan kata kerja pasif dalam berbagai tenses:

Present Tense

Contoh:

  • Buku dibaca oleh siswa.
  • Kue dibuat oleh ibu.

Past Tense

Contoh:

  • Buku itu dibaca oleh siswa kemarin.
  • Kue itu dibuat oleh ibu tadi pagi.

Future Tense

Contoh:

  • Buku itu akan dibaca oleh siswa besok.
  • Kue itu akan dibuat oleh ibu nanti malam.

Present Continuous Tense

Contoh:

  • Buku itu sedang dibaca oleh siswa.
  • Kue itu sedang dibuat oleh ibu.

Past Continuous Tense

Contoh:

  • Buku itu sedang dibaca oleh siswa saat itu.
  • Kue itu sedang dibuat oleh ibu ketika aku datang.

Future Continuous Tense

Contoh:

  • Buku itu akan sedang dibaca oleh siswa besok pagi.
  • Kue itu akan sedang dibuat oleh ibu nanti siang.

Present Perfect Tense

Contoh:

  • Buku itu sudah dibaca oleh siswa.
  • Kue itu sudah dibuat oleh ibu.

Past Perfect Tense

Contoh:

  • Buku itu sudah dibaca oleh siswa sebelum aku datang.
  • Kue itu sudah dibuat oleh ibu ketika aku tiba di rumah.

Future Perfect Tense

Contoh:

  • Buku itu akan sudah dibaca oleh siswa sebelum jam pelajaran berakhir.
  • Kue itu akan sudah dibuat oleh ibu sebelum tamu datang.

Present Perfect Continuous Tense

Contoh:

  • Buku itu telah dibaca oleh siswa selama satu jam.
  • Kue itu telah dibuat oleh ibu sejak pagi.

Past Perfect Continuous Tense

Contoh:

  • Buku itu telah dibaca oleh siswa selama satu jam sebelum aku datang.
  • Kue itu telah dibuat oleh ibu sejak pagi ketika aku tiba di rumah.

Future Perfect Continuous Tense

Contoh:

  • Buku itu akan telah dibaca oleh siswa selama satu jam sebelum jam pelajaran berakhir.
  • Kue itu akan telah dibuat oleh ibu sejak pagi sebelum tamu datang.

Latihan Mengidentifikasi dan Menggunakan Kata Kerja Pasif

Untuk lebih memahami penggunaan kata kerja pasif dalam bahasa Indonesia, mari kita berlatih mengidentifikasi dan menggunakannya. Perhatikan contoh kalimat berikut:

Contoh Kalimat Aktif:
Ayah membaca koran.

Contoh Kalimat Pasif:
Koran dibaca oleh ayah.

Perhatikan perubahannya. Pada kalimat pasif, subjek “Ayah” yang melakukan aksi “membaca” menjadi objek “Koran” yang menerima aksi. Kata kerja “membaca” berubah menjadi “dibaca”, dan “oleh ayah” ditambahkan sebagai keterangan pelaku.

Latihan 1:
Ubahlah kalimat aktif berikut menjadi kalimat pasif!

  1. Ibu memasak nasi.
  2. Anak-anak menonton televisi.
  3. Petugas menjaga keamanan.

Latihan 2:
Buatlah kalimat pasif dari kalimat aktif berikut!

  1. Para siswa menyelesaikan tugas.
  2. Tukang bangunan memperbaiki atap rumah.
  3. Sopir mengemudikan mobil.

Latihan 3:
Identifikasikan kalimat aktif dan pasif pada contoh kalimat berikut!

  1. Buku itu dibeli oleh Budi.
  2. Ibu menghidangkan makanan.
  3. Pintu dibuka oleh Ani.
  4. Raffi menyanyikan lagu baru.

Dengan latihan ini, Anda akan lebih memahami bagaimana kata kerja pasif digunakan dan bagaimana cara membentuknya. Selamat mencoba!

Leave a Comment