Hai Kawan, tahukah kamu berapa gaji guru honorer? Mereka adalah benar-benar pahlawan tanpa tanda jasa sejati.
Jadi inget jaman masih honorer, pertama masuk disuruh tanda tangan surat pernyataan tidak menuntut diangkat jadi PNS, dan waktu itu tahun 2008 digaji 50rb per bulan. Ada benernya juga kadang
disuruh ngerjain sesuatu yang berhubungan dengan teknologi. Tapi sekarang guru-guru senior pun udah pada pinter. Sekalinya lolos tes cpns, dinyinyirin sama honorer senior, “nyogok berapa duit kamu?”
Kakak ipar saya adalah salah satunya, dia bekerja di sebuah SMK Negeri di kota nya. Namun saya tidak tahu tepatnya gaji dia berapa, tapi prediksi saya kira-kira kisaran 700rb an sebulan.
Kalau yang sudah sertifikasi sih dapat gaji lumayan lebih banyak. Tapi yang belum harus rela ikhlas mengajar.
Gaji tersebut juga tergantung sekolah tempat mengabdinya masing-masing. Ada juga yang cuma 150rb, 200rb, 350rb, 600rb itupun kadang telat bayar atau dibayar 3 bulan sekali.
Tiga bulan mereka harus tahan nafas, cari utang untuk kelangsungan hidup,.. padahal mereka punya keluarga .. Tapi mereka tak sekuat para rekan-rekan buruh yang lantang meneriakkan kenaikan gaji, mereka tak seheboh taksi pangkalan menolak taksi online. Tapi mereka mencoba menjaga marwah seorang pendidik yang harus jadi contoh bagi masyarakat.
Kalaupun benar demo, nanti muncul kata-kata “guru kok gak mengabdi” “guru kok mau kaya”. Memang benar sih, kata emaknya temenku yang guru honorer sudah lama, walaupun gaji kecil tapi menurut beliau jadi guru itu bukan cuma tentang gaji.
Lalu bagaimana pendidikan mau maju? gaji pengajarnya saja “tidak di bayarkan”. Padahal mereka Guru kita, kita bisa begini juga dapat ilmu dari Guru, jadi pejabat karena GURU. Kita doakan saja, Semoga beliau-beliau para guru honorer masih di beri hati yang lapang untuk tetap mengajar dengan ikhlas.
Saya tidak tahu perhitungan bagaimana untuk memenuhi kebutuhan hidupnya ; dari bensin, bayar listrik, cicilan motor, beli shampo, sabun, baju, beli beras, sekolah anak, dll.
Ada juga yang sampingan bekerja online, jualan online, ojek online, membuka les anak-anak tetangga atau pekerjaan sampingan lainnya untuk menambah penghasilan. Sungguh ironis, padahal mereka ada yang sudah mengabdi berpuluh-puluh tahun, tapi mengapa belum diangkat menjadi PNS?
Coba honorer gajinya minimal UMR. Ya gak usah diangkat PNS juga akan lebih ridho jika sedikit dihargai.
Kalau begitu sepertinya lebih enak menjadi guru swasta saja gajinya UMK/UMR atau nguli saja tiap bulan gajinya lancar. Bahkan pembantu rumah tanggapun gajinya lebih gedhe.
Memang sering kali kita mambaca tulisan “Yang kerjanya serius gajinya main-main, yang kerja nya main-main gajinya serius”.
Kawan saya, ada juga yang hanya betah honorer 2 tahun saja kemudian cari kerja lain, ada yang 1 tahun udah gak kuat. Udah gitu banyak guru honorer yang kurang disegani sama muridnya
Ada juga seorang kakak yang ditugaskan di pedalaman Kalimantan gaji cuma 35k per bulan. Padahal keluarganya bilang mending pulang saja, capek-capek kuliah sampai S2 ditugaskan nya jauh pula + digaji ga seberapa. Tapi apa yang dibilang kakak itu? Pendidikan itu penting tidak bisa diukur oleh keringat uang dan waktu. Dia ikhlas mengajar calon anak bangsa. Sampai nangis aku dikasih tau.
Jadi guru memang cocoknya buat orang yang jiwa sosialnya tinggi. Bayangin saja kalau kerja jadi guru cuma karena butuh duit mah yang ada kadang malah nombok. Bukannya kerja bisa ngasih duit ortu, malah ortu yang masih terus ngasih.
Kalau berkecukupan sih gak apa-apa jadi volunteer seperti itu, tapi lihat orang tua sudah lelah, lalu siapa yang ganti ngebiayain kuliah adik siapa? Bapak sudah lelah dan sering absen kerja lepas.
Entahlah, ada yang pengalaman juga jadi guru honorer??