Seperti kita ketahui bersama, kebiasaan Tukang parkir cuma menata
motor saja. Tetapi kalau kehilangan motor, bukan tanggung jawab tukang
parkir. Itu yang membuat nyesel. Padahal tugas
pokok juru parkir adalah di bayar buat menjaga kendaraan jangan sampai hilang. Eh, malah seperti itu.
Kalau ada kejadian helm hilang saja langsung meghindar. Apa ini semacam Pungli kecil-kecilan atau premanisme, Entahlah.
Sekarang
parkir 2rb motor, bener cuman 2rb. Tapi berapa kali kita mampir-mampir
ke toko. Padahal cari uang susah. Padahal juga sudah bayar setiap tahun.
Masih bayar lagi.
Yang tambah menjengkelkan,
kemunculannya suka tiba-tiba dan bikin kaget. Misalnya kita di ATM,
tadinya tidak ada siapa-siapa di area parkir. Kita berusaha parkir
sendiri, mencari posisi yang kosong sendiri, geser-geser motor sendiri,
menempatkan motor sendiri tanpa bantuan siapa-siapa.
Terus
pas selesai dari ATM, sudah mau pergi tinggal tancap gas, eh tiba-tiba
ada yang nongol sambil bilang “bayar parkir dulu mba/mas”. Pertanyaannya
, kok ada tukang parkir? dari tadi dia dimana, udah mau pergi baru
datang cuma minta uang pula.
Berikut ciri-ciri tukang parkir resmi
Tukang
parkir idaman : ada tanda pengenal, mengenakan rompi, ada karcis (bukti
masyarakat ikut berpartisipasi dalam retribusi daerah), terlebih lagi
motor dikasih penutup supaya tidak kepanasan (dari bekas dus/karton
kemasan misalnya), cepat dan lincah atur posisi parkir, motor dan helm
dijaga, dan kalau bisa senyum nya jangan lupa.
Untuk
Oknum tukang parkir liar : kami mohon bayangkan di posisi orang-orang
yang pernah kehilangan helm atau sepeda terus minta tanggung jawab sama
tukang parkir tapi tukang parkir gak mau tanggung jawab dan tidak tahu
mau minta pertanggungjawaban sama siapa. Apalagi rakyat kecil yang butuh
bertahun2 untuk nyicil biaya beli sepeda motor.
Sudahlah.. mengurusi tukang parkir bikin stress… Biarin dosanya di tanggung sendiri.
Foto pembagian surat tugas dan surat perjanjian kepada juru parkir. ⠀
