Passive Voice dalam Bahasa Indonesia: Pengertian, Rumus, dan Contoh Kalimatnya

Pernahkah Anda bingung dengan perbedaan antara kalimat “Buku itu dibaca oleh Andi” dan “Andi membaca buku itu”? Keduanya memiliki makna yang sama, namun susunan kalimatnya berbeda. Kalimat pertama merupakan contoh kalimat pasif, sedangkan kalimat kedua adalah kalimat aktif. Passive voice atau suara pasif dalam Bahasa Indonesia merupakan salah satu bentuk gramatika yang seringkali membuat pelajar kebingungan. Artikel ini akan membahas pengertian, rumus, dan contoh kalimat passive voice dalam Bahasa Indonesia. Dengan memahami konsep ini, Anda akan lebih mudah memahami dan menggunakan kalimat pasif dengan tepat.

Dalam artikel ini, Anda akan diajak untuk menjelajahi dunia passive voice dalam bahasa Indonesia. Kami akan membahas secara detail mengenai pengertian, rumus, serta contoh kalimat passive voice yang mudah dipahami. Dengan pemahaman yang lebih mendalam, Anda akan mampu menentukan kapan harus menggunakan passive voice dan kapan harus menggunakan kalimat aktif. Selain itu, Anda akan mempelajari berbagai tips untuk membuat kalimat passive voice yang efektif dan mudah dipahami.

Apa itu Passive Voice?

Passive voice (suara pasif) dalam Bahasa Indonesia adalah bentuk kalimat yang menekankan objek daripada subjek dalam suatu tindakan. Dalam kalimat pasif, objek menjadi subjek kalimat dan subjek asli menjadi objek.

Kalimat pasif menunjukkan bahwa subjek “menerima” tindakan, bukan melakukan tindakan.

Sebagai contoh, perhatikan kalimat: “Anjing itu menggigit anak laki-laki.”

Dalam kalimat aktif ini, “Anjing” adalah subjek yang melakukan tindakan “menggigit”. Dalam kalimat pasif, kalimat tersebut akan menjadi: “Anak laki-laki digigit oleh anjing.”

Pada kalimat pasif ini, “Anak laki-laki” menjadi subjek yang menerima tindakan “digigit”.

Fungsi Passive Voice

Passive voice atau suara pasif dalam bahasa Indonesia adalah konstruksi kalimat yang menempatkan objek sebagai subjek kalimat. Hal ini berbeda dengan kalimat aktif, di mana subjek melakukan aksi.

Fungsi utama dari passive voice adalah untuk:

  • Menekankan objek: Passive voice memungkinkan penulis untuk menekankan objek yang terkena dampak dari suatu tindakan, bukan pelakunya.
  • Menyembunyikan pelaku: Dalam beberapa kasus, pelaku tidak diketahui atau tidak ingin disebutkan.
  • Menciptakan jarak: Passive voice dapat digunakan untuk menciptakan jarak antara penulis dan tindakan, yang dapat memberikan kesan lebih objektif atau formal.
  • Memperjelas fokus: Passive voice bisa digunakan untuk memperjelas fokus pada suatu kejadian atau proses, daripada pada siapa yang melakukannya.

Rumus Passive Voice dalam Berbagai Tenses

Passive voice atau kalimat pasif dalam bahasa Indonesia merupakan bentuk kalimat yang menitikberatkan pada objek yang menerima tindakan. Dalam kalimat pasif, pelakunya dihilangkan atau tidak disebutkan secara jelas. Untuk membuat kalimat pasif, kita perlu memahami rumus dasarnya:

Rumus Dasar Passive Voice:

Objek + Kata Kerja (Bentuk Pasif) + Pelaku (Opsional)

Berikut adalah rumus passive voice dalam berbagai tenses:

Present Tense

Rumus: Objek + **di + Kata Kerja (Bentuk Dasar)** + (oleh/dari + Pelaku)

Contoh:

Kalimat Aktif: Andi menulis surat.

Kalimat Pasif: Surat ditulis oleh Andi.

Present Continuous Tense

Rumus: Objek + **sedang di + Kata Kerja (Bentuk Dasar)** + (oleh/dari + Pelaku)

Contoh:

Kalimat Aktif: Mereka sedang membangun rumah.

Kalimat Pasif: Rumah sedang dibangun oleh mereka.

Past Tense

Rumus: Objek + **di + Kata Kerja (Bentuk Past Participle)** + (oleh/dari + Pelaku)

Contoh:

Kalimat Aktif: Ibu memasak nasi goreng.

Kalimat Pasif: Nasi goreng dimasak oleh Ibu.

Past Continuous Tense

Rumus: Objek + **sedang di + Kata Kerja (Bentuk Past Participle)** + (oleh/dari + Pelaku)

Contoh:

Kalimat Aktif: Mereka sedang membaca buku.

Kalimat Pasif: Buku sedang dibaca oleh mereka.

Future Tense

Rumus: Objek + **akan di + Kata Kerja (Bentuk Dasar)** + (oleh/dari + Pelaku)

Contoh:

Kalimat Aktif: Kami akan membeli mobil baru.

Kalimat Pasif: Mobil baru akan dibeli oleh kami.

Future Continuous Tense

Rumus: Objek + **akan sedang di + Kata Kerja (Bentuk Dasar)** + (oleh/dari + Pelaku)

Contoh:

Kalimat Aktif: Mereka akan sedang bermain bola.

Kalimat Pasif: Bola akan sedang dimainkan oleh mereka.

Present Perfect Tense

Rumus: Objek + **telah di + Kata Kerja (Bentuk Past Participle)** + (oleh/dari + Pelaku)

Contoh:

Kalimat Aktif: Dia telah menyelesaikan pekerjaannya.

Kalimat Pasif: Pekerjaan telah diselesaikan oleh dia.

Past Perfect Tense

Rumus: Objek + **telah di + Kata Kerja (Bentuk Past Participle)** + (oleh/dari + Pelaku)

Contoh:

Kalimat Aktif: Mereka telah makan siang.

Kalimat Pasif: Siang telah dimakan oleh mereka.

Future Perfect Tense

Rumus: Objek + **akan telah di + Kata Kerja (Bentuk Past Participle)** + (oleh/dari + Pelaku)

Contoh:

Kalimat Aktif: Kami akan telah menyelesaikan proyek ini.

Kalimat Pasif: Proyek ini akan telah diselesaikan oleh kami.

Contoh Kalimat Passive Voice dalam Tenses Sederhana

Passive voice dalam bahasa Indonesia digunakan untuk menekankan objek yang menerima aksi, bukan subjek yang melakukan aksi. Dalam tenses sederhana, rumus passive voice menggunakan bentuk lampau dari kata kerja “di” atau “ter” diikuti oleh partisipel kata kerja utama. Berikut beberapa contoh kalimat passive voice dalam tenses sederhana:

Present Tense

Rumus: Di/Ter + Partisipel Kata Kerja Utama

Contoh:

  • Buku itu dibaca oleh anak-anak.
  • Mobil itu diparkir di garasi.

Past Tense

Rumus: Di/Ter + Partisipel Kata Kerja Utama + kan/i

Contoh:

  • Buku itu dibacakan oleh anak-anak kemarin.
  • Mobil itu diparkirkan di garasi tadi pagi.

Future Tense

Rumus: Akan + Di/Ter + Partisipel Kata Kerja Utama

Contoh:

  • Buku itu akan dibaca oleh anak-anak besok.
  • Mobil itu akan diparkir di garasi nanti sore.

Perhatikan bahwa dalam kalimat passive voice, subjek (yang melakukan aksi) tidak disebutkan, kecuali jika dijelaskan secara eksplisit.

Contoh Kalimat Passive Voice dalam Tenses Continuous

Passive voice dalam tenses continuous digunakan untuk menunjukkan tindakan yang sedang berlangsung dan dilakukan oleh subjek yang bukan pelaku utama. Tenses continuous ini mencakup Present Continuous, Past Continuous, Present Perfect Continuous, dan Past Perfect Continuous. Berikut contoh kalimat passive voice dalam tenses continuous:

Present Continuous

Rumus: being + past participle

Contoh: * The house is being painted by the workers. (Rumah sedang dicat oleh para pekerja.) * The cake is being baked by my mother. (Kue sedang dipanggang oleh ibuku.)

Past Continuous

Rumus: was/were being + past participle

Contoh: * The car was being repaired by the mechanic yesterday. (Mobil sedang diperbaiki oleh mekanik kemarin.) * The students were being taught by the teacher when the fire alarm rang. (Para siswa sedang diajari oleh guru saat alarm kebakaran berbunyi.)

Present Perfect Continuous

Rumus: has/have been being + past participle

Contoh: * The movie has been being watched by the audience for hours. (Film tersebut telah ditonton oleh penonton selama berjam-jam.) * The flowers have been being watered by the gardener since morning. (Bunga-bunga telah disiram oleh tukang kebun sejak pagi.)

Past Perfect Continuous

Rumus: had been being + past participle

Contoh: * The report had been being written by the team for weeks before it was submitted. (Laporan tersebut telah ditulis oleh tim selama berminggu-minggu sebelum diserahkan.) * The painting had been being restored by the artist for years before it was displayed. (Lukisan tersebut telah direstorasi oleh seniman selama bertahun-tahun sebelum dipamerkan.)

Contoh Kalimat Passive Voice dalam Tenses Perfect

Passive Voice dalam tenses perfect digunakan untuk menyatakan bahwa suatu tindakan telah selesai, namun tanpa menyebutkan siapa atau apa yang melakukan tindakan tersebut. Bentuk kalimat passive dalam tenses perfect menggunakan rumus “to be” dalam bentuk perfect tense + past participle. Berikut beberapa contohnya:

Present Perfect: “Buku itu telah dibaca olehnya” (The book has been read by him).

Past Perfect: “Surat itu telah ditulis olehnya sebelum dia pergi” (The letter had been written by him before he left).

Future Perfect: “Tugas itu akan telah diselesaikan oleh mereka pada saat kamu datang” (The task will have been completed by them when you arrive).

Dalam kalimat-kalimat di atas, subjek kalimat (buku, surat, tugas) menerima tindakan (dibaca, ditulis, diselesaikan) tanpa dijelaskan siapa pelakunya.

Kesalahan Umum dalam Menggunakan Passive Voice

Passive voice, atau kalimat pasif, seringkali digunakan dalam Bahasa Indonesia untuk menekankan objek yang menerima tindakan. Meskipun penggunaan kalimat pasif memiliki peran penting dalam struktur kalimat, terdapat beberapa kesalahan umum yang perlu dihindari.

Salah satu kesalahan umum adalah penggunaan passive voice yang berlebihan. Penggunaan passive voice yang terlalu banyak dapat membuat tulisan menjadi bertele-tele dan tidak menarik. Sebagai contoh, kalimat “Laporan itu dibuat oleh tim marketing” dapat diubah menjadi “Tim marketing membuat laporan itu” yang lebih langsung dan mudah dipahami.

Kesalahan lain adalah penggunaan passive voice dalam situasi yang tidak tepat. Passive voice biasanya digunakan untuk menekankan objek, bukan subjek. Contohnya, dalam kalimat “Mobil itu dicuri“, fokusnya adalah pada mobil, bukan pelaku pencurian. Jika kita ingin menekankan pelaku pencurian, maka kalimat aktif “Pencuri mencuri mobil itu” lebih tepat.

Terakhir, kesalahan umum lainnya adalah penggunaan passive voice yang tidak konsisten. Dalam satu paragraf, kalimat aktif dan pasif dapat digunakan secara bergantian, sehingga membuat alur tulisan menjadi tidak lancar. Untuk menghindari hal ini, pastikan penggunaan active voice dan passive voice konsisten dalam satu teks.

Latihan: Mengubah Kalimat Aktif Menjadi Passive Voice

Untuk menguji pemahaman Anda tentang passive voice, mari kita berlatih mengubah beberapa kalimat aktif menjadi kalimat pasif. Perhatikan contoh berikut:

Kalimat Aktif: Ibu memasak nasi goreng.

Kalimat Pasif: Nasi goreng dimasak oleh ibu.

Sekarang, cobalah ubah kalimat-kalimat aktif di bawah ini menjadi kalimat pasif:

  1. Ayah membangun rumah baru.
  2. Siswa mengerjakan tugas.
  3. Kucing menangkap tikus.
  4. Petugas membersihkan taman.
  5. Ibu membeli baju baru untuk adik.

Jika Anda mengalami kesulitan, ingatlah rumus passive voice: Objek + Verb to be + Past Participle + by + Subjek.

Leave a Comment