Menguasai kata kerja pasif dalam Bahasa Indonesia bukan hanya sekadar memahami teori gramatika, tetapi juga kunci untuk meningkatkan kualitas tulisan dan kemampuan berbicara Anda. Kata kerja pasif sering kali digunakan dalam teks formal dan ilmiah, seperti artikel, laporan, dan esai. Dengan menguasainya, Anda dapat menyampaikan informasi dengan lebih jelas dan efektif, serta menghindari penggunaan kalimat yang bertele-tele.
Artikel ini akan membahas secara detail tentang kata kerja pasif, mulai dari pengertian, fungsi, cara membentuknya, hingga contoh penggunaannya dalam berbagai konteks. Anda akan belajar bagaimana mengidentifikasi kata kerja pasif dalam kalimat, memilih bentuk pasif yang tepat, dan menggunakannya dengan percaya diri. Mari kita bahas secara mendalam mengenai kata kerja pasif dalam Bahasa Indonesia!
Pengertian Kata Kerja Pasif
Kata kerja pasif adalah bentuk kata kerja yang menyatakan bahwa subjek kalimat **menerima tindakan**, bukan melakukan tindakan. Dalam kalimat pasif, objek dari kata kerja aktif menjadi subjek, dan subjek kata kerja aktif menjadi objek atau tidak disebutkan sama sekali.
Kata kerja pasif dibentuk dengan menggunakan kata bantu **”di-“**, **”ter-“**, atau **”ke-“** diikuti dengan bentuk dasar kata kerja. Misalnya, “membaca” menjadi “dibaca”, “makan” menjadi “termakan”, dan “tulis” menjadi “ketulis”.
Contoh kalimat pasif:
- Buku itu **dibaca** oleh siswa.
- Kue itu **termakan** oleh kucing.
- Surat itu **ketulis** oleh sekretaris.
Perhatikan bahwa dalam kalimat pasif, subjek kalimat (buku, kue, surat) **menerima tindakan** (dibaca, termakan, ditulis), sedangkan objek (siswa, kucing, sekretaris) **melakukan tindakan**.
Ciri-ciri Kata Kerja Pasif
Kata kerja pasif dalam Bahasa Indonesia dicirikan oleh beberapa hal penting. Pertama, kata kerja pasif selalu menggunakan kata kerja bantu “di-“, “ter-“, atau “ke-” yang diikuti oleh kata kerja pokok.
Kedua, kalimat pasif selalu menunjukkan bahwa subjek kalimat menerima tindakan dari pelaku. Pelaku sendiri tidak disebutkan atau tidak menjadi fokus dalam kalimat.
Ketiga, kalimat pasif biasanya menggunakan kata depan “oleh” untuk menunjukkan pelaku. Namun, “oleh” bisa dihilangkan jika pelaku sudah diketahui atau tidak penting.
Contoh kalimat pasif:
- Buku itu dibaca oleh anak kecil. (dibaca: kata kerja pasif, oleh: kata depan menunjukkan pelaku)
- Pintu itu terbuka. (terbuka: kata kerja pasif, pelaku tidak disebutkan)
- Mobil itu kehancurkan oleh banjir. (kehancurkan: kata kerja pasif, pelaku tidak disebutkan, namun dapat disimpulkan dari konteks)
Mengenal ciri-ciri ini membantu Anda untuk memahami dan menggunakan kata kerja pasif dengan tepat dalam bahasa Indonesia.
Fungsi Kata Kerja Pasif dalam Kalimat
Dalam bahasa Indonesia, kata kerja pasif memiliki peran penting dalam membangun kalimat yang efektif. Kata kerja pasif digunakan untuk menunjukkan bahwa subjek kalimat menerima tindakan, bukan melakukan tindakan. Hal ini berbeda dengan kata kerja aktif, di mana subjek melakukan tindakan.
Fungsi utama kata kerja pasif adalah untuk:
- Menekankan objek yang menerima tindakan: Kata kerja pasif memungkinkan penulis untuk memfokuskan perhatian pada objek yang mengalami tindakan, bukan pada subjek yang melakukan tindakan. Misalnya, “Mobil itu diparkir di garasi” lebih menekankan pada mobil yang diparkir, bukan orang yang memarkirnya.
- Menghilangkan subjek yang tidak penting: Terkadang, subjek yang melakukan tindakan tidak diketahui atau tidak perlu disebutkan. Dalam kasus ini, kata kerja pasif dapat digunakan untuk menyingkat kalimat dan menghindari penambahan informasi yang tidak relevan. Misalnya, “Buku ini diterbitkan tahun 2023″ tidak perlu menyebutkan penerbitnya.
- Menciptakan gaya penulisan yang formal: Kata kerja pasif sering digunakan dalam teks formal seperti laporan, artikel ilmiah, dan dokumen resmi. Penggunaan kata kerja pasif dapat membuat teks lebih objektif dan netral.
Meskipun kata kerja pasif memiliki fungsi penting, penggunaannya harus disesuaikan dengan konteks dan tujuan penulisan. Penggunaan yang berlebihan dapat membuat kalimat menjadi kaku dan kurang menarik.
Contoh Penggunaan Kata Kerja Pasif dalam Kalimat
Kata kerja pasif terbentuk dari kata kerja bantu “di-” atau “ter-” yang diikuti oleh kata kerja utama. Kata kerja pasif digunakan untuk menunjukkan bahwa subjek kalimat mengalami suatu tindakan, bukan melakukan tindakan tersebut.
Berikut beberapa contoh penggunaan kata kerja pasif dalam kalimat:
- Mobil itu dicuci oleh Pak Amir.
- Kertas ujian itu dibagikan kepada semua siswa.
- Pintu itu ditutup dengan rapat.
- Bola itu ditendang oleh pemain nomor 10.
- Buku itu dibaca oleh anak-anak.
Dalam kalimat pasif, subjek kalimat adalah objek yang mengalami tindakan. Sedangkan pelaku tindakan (jika disebutkan) biasanya diawali dengan kata “oleh”.
Contoh penggunaan kata kerja pasif di atas menunjukkan bahwa objek kalimat mengalami tindakan, seperti dicuci, dibagikan, ditutup, ditendang, dan dibaca. Objek tersebut tidak melakukan tindakan, tetapi menjadi penerima tindakan.
Membedakan Kata Kerja Pasif dan Aktif
Dalam bahasa Indonesia, kata kerja dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu kata kerja aktif dan kata kerja pasif. Pembedanya terletak pada subjek dan objek dalam kalimat.
Kata kerja aktif menunjukkan bahwa subjek melakukan suatu tindakan. Subjek menjadi pelaku aktif dalam kalimat. Contoh:
- Anak itu membaca buku.
- Kucing menangkap tikus.
Kata kerja pasif menunjukkan bahwa subjek menerima suatu tindakan. Subjek menjadi objek yang dikenai tindakan. Contoh:
- Buku dibaca oleh anak itu.
- Tikus ditangkap oleh kucing.
Perhatikan bagaimana dalam kalimat pasif, subjek (buku, tikus) menerima tindakan (dibaca, ditangkap). Kata kerja pasif biasanya dibentuk dengan menambahkan “di-” atau “ter-” pada kata kerja dasar.
Latihan Soal Kata Kerja Pasif
Kata kerja pasif menunjukkan bahwa subjek kalimat menerima tindakan, bukan melakukan tindakan. Kata kerja pasif dibentuk dengan menggunakan kata kerja bantu “di-” atau “ter-” diikuti oleh bentuk dasar kata kerja. Berikut beberapa contoh latihan soal kata kerja pasif:
-
Kalimat aktif: Ibu memasak nasi goreng.
Kalimat pasif: Nasi goreng dimasak oleh ibu.
-
Kalimat aktif: Ayah memperbaiki sepeda.
Kalimat pasif: Sepeda diperbaiki oleh ayah.
-
Kalimat aktif: Kakak menyiram tanaman.
Kalimat pasif: Tanaman disiram oleh kakak.
-
Kalimat aktif: Pelajar membaca buku.
Kalimat pasif: Buku dibaca oleh pelajar.
-
Kalimat aktif: Anjing menggonggong.
Kalimat pasif: Anjing digonggong.
Cobalah untuk mengubah kalimat aktif lainnya menjadi kalimat pasif! Ingat untuk menggunakan kata kerja bantu “di-” atau “ter-” dan memperhatikan subjek dan objek dalam kalimat.