close

Etika dan Contoh Panggilan Interview via Telepon yang Profesional

Dalam era digital yang serba cepat ini, panggilan telepon telah menjadi alat komunikasi yang penting dalam proses rekrutmen. Panggilan interview via telepon merupakan langkah awal yang krusial untuk menilai kesesuaian calon karyawan dengan perusahaan. Namun, bagaimana cara membuat panggilan interview via telepon yang profesional dan beretika? Etika dan contoh panggilan interview via telepon yang tepat dapat memberikan kesan positif dan meningkatkan peluang Anda untuk mendapatkan pekerjaan.

Artikel ini akan membahas secara mendalam etika dan contoh panggilan interview via telepon yang profesional. Anda akan mempelajari cara mempersiapkan diri untuk panggilan interview, teknik berkomunikasi yang efektif, serta tips penting untuk meningkatkan peluang sukses dalam tahap awal proses rekrutmen ini.

Persiapan Sebelum Menerima Panggilan Interview

Sebelum menerima panggilan interview via telepon, ada beberapa persiapan penting yang perlu dilakukan agar Anda dapat memberikan kesan profesional dan memaksimalkan peluang untuk mendapatkan pekerjaan:

1. Persiapkan Diri: Pastikan Anda memiliki waktu luang yang cukup untuk menerima panggilan dan fokus sepenuhnya pada percakapan. Beritahu orang-orang di sekitar Anda untuk tidak mengganggu selama panggilan interview. Siapkan beberapa catatan kecil yang berisi informasi penting tentang pekerjaan yang Anda lamar dan profil Anda.

2. Siapkan Lingkungan yang Tenang: Pilihlah ruangan yang tenang dan terbebas dari gangguan. Pastikan Anda tidak berada di tempat yang ramai atau berisik, dan matikan semua notifikasi di ponsel Anda.

3. Pastikan Sinyal Jaringan Stabil: Pastikan koneksi internet Anda stabil dan kuat. Gunakan headset atau earphone untuk memastikan suara Anda jelas dan tidak terganggu oleh suara latar belakang.

4. Persiapkan Resume dan Surat Lamaran: Siapkan resume dan surat lamaran Anda di dekat Anda. Hal ini memungkinkan Anda untuk dengan mudah merujuk ke informasi yang relevan selama interview.

Dengan melakukan persiapan ini, Anda akan lebih siap dan percaya diri dalam menghadapi panggilan interview via telepon. Pastikan untuk bersikap profesional, ramah, dan antusias.

Etika Menerima Panggilan Interview via Telepon

Menerima panggilan interview via telepon merupakan tahap awal yang penting dalam proses seleksi. Kesan pertama yang baik dapat membuka peluang Anda untuk melaju ke tahap selanjutnya. Berikut adalah etika yang perlu Anda perhatikan saat menerima panggilan interview via telepon:

1. Siapkan Diri Sebelum Menjawab Panggilan: Pastikan Anda berada di lingkungan yang tenang dan bebas gangguan. Siapkan catatan kecil untuk mencatat informasi penting yang disampaikan pewawancara, seperti nama, jabatan, dan waktu interview selanjutnya.

2. Jawab dengan Sopan dan Profesional: Ketika telepon berdering, jawab dengan ucapan “Halo” yang ramah. Sebutkan nama Anda dengan jelas dan sebutkan juga nama perusahaan yang Anda hubungi. Misalnya, “Halo, saya [Nama Anda]. Saya menghubungi [Nama Perusahaan].”

3. Dengarkan dengan Seksama: Perhatikan dengan saksama apa yang dikatakan pewawancara. Tunjukkan antusiasme dan minat Anda terhadap kesempatan yang ditawarkan. Jangan terburu-buru dalam menanggapi, luangkan waktu untuk memahami pertanyaan dengan baik sebelum menjawab.

4. Berbicara dengan Jelas dan Sopan: Bicaralah dengan jelas dan dengan nada suara yang profesional. Hindari penggunaan bahasa gaul atau slang. Hindari juga berbicara sambil makan atau minum, karena dapat mengganggu konsentrasi Anda dan pewawancara.

5. Tanyakan Informasi yang Dibutuhkan: Jika ada informasi yang belum jelas, jangan ragu untuk menanyakannya. Misalnya, Anda dapat menanyakan mengenai format interview selanjutnya, topik yang akan dibahas, atau waktu yang tersedia.

6. Berterima Kasih dan Akhiri dengan Sopan: Setelah interview selesai, ucapkan terima kasih atas waktu dan kesempatan yang diberikan. Bersikaplah positif dan profesional. Pastikan untuk mencatat waktu dan tanggal interview selanjutnya dengan jelas.

Menjalankan etika ini akan memberikan kesan positif kepada pewawancara dan meningkatkan peluang Anda untuk mendapatkan pekerjaan.

Contoh Kalimat Pembuka dari Pewawancara

Saat Anda menelepon kandidat untuk wawancara, memulai percakapan dengan baik sangatlah penting untuk membangun kesan pertama yang profesional dan ramah. Berikut beberapa contoh kalimat pembuka yang efektif:

“Selamat pagi/siang/sore, [Nama Kandidat]. Terima kasih sudah meluangkan waktu untuk berbicara dengan saya hari ini. Saya [Nama Pewawancara] dari [Nama Perusahaan]. Saya ingin menanyakan beberapa pertanyaan tentang pengalaman dan kualifikasi Anda untuk posisi [Nama Posisi].”

[Nama Kandidat], selamat pagi/siang/sore. Nama saya [Nama Pewawancara] dan saya dari [Nama Perusahaan]. Saya menelepon untuk menjadwalkan wawancara untuk posisi [Nama Posisi]. Apakah Anda bersedia meluangkan waktu untuk berbicara dengan saya?.”

“Halo [Nama Kandidat], saya [Nama Pewawancara] dari [Nama Perusahaan]. Saya melihat profil Anda di [Sumber lowongan kerja] dan tertarik dengan pengalaman Anda di bidang [Bidang Keahlian]. Saya ingin membahas lebih lanjut tentang kualifikasi Anda untuk posisi [Nama Posisi]. Apakah Anda punya waktu untuk berbicara dengan saya hari ini?.”

Pastikan Anda berbicara dengan jelas dan ramah, serta berikan informasi yang jelas tentang tujuan panggilan Anda. Hindari bahasa informal atau slang. Intonasi suara Anda juga penting untuk membangun kesan positif. Dengan pembukaan yang tepat, Anda dapat memulai wawancara dengan baik dan meningkatkan peluang keberhasilannya.

Contoh Jawaban yang Profesional saat Interview Telepon

Dalam sesi interview telepon, penting untuk menunjukkan profesionalitas dan kesiapan Anda. Berikut contoh jawaban yang dapat Anda gunakan untuk pertanyaan umum:

“Ceritakan sedikit tentang diri Anda.”

“Saya adalah seorang [Jabatan yang Anda inginkan] dengan pengalaman selama [Lama pengalaman] tahun di bidang [Bidang pekerjaan Anda]. Saya memiliki [Keahlian yang relevan] dan saya sangat bersemangat untuk mempelajari hal-hal baru. Saya yakin bahwa pengalaman dan keahlian saya dapat memberikan kontribusi positif bagi tim Anda.

“Mengapa Anda tertarik dengan posisi ini?”

“Saya tertarik dengan posisi ini karena [Alasan spesifik, contohnya: tantangan yang ditawarkan, budaya perusahaan, reputasi perusahaan, peluang pengembangan karir]. Saya percaya bahwa [Keahlian atau pengalaman Anda] dapat membantu saya berkontribusi secara maksimal di posisi ini.”

“Apa kekuatan dan kelemahan Anda?”

“Kekuatan saya adalah [Sebutkan 2-3 kekuatan, contohnya: kemampuan bekerja dalam tim, problem-solving, kemampuan adaptasi]. Kelemahan saya adalah [Sebutkan 1 kelemahan dan bagaimana Anda mengatasinya, contohnya: terlalu fokus pada detail, tapi saya selalu berusaha untuk lebih efisien].”

“Apa pertanyaan yang ingin Anda tanyakan?”

“Saya ingin bertanya mengenai [Pertanyaan yang relevan, contohnya: target dan KPI, budaya kerja, peluang pengembangan karir].”

Ingatlah untuk selalu bersikap sopan, antusias, dan menjawab dengan jelas dan ringkas. Pastikan Anda memiliki lingkungan yang tenang dan bebas gangguan saat interview telepon. Selamat berjuang!

Tips Mengatasi Rasa Gugup saat Interview Telepon

Interview telepon menjadi langkah awal yang penting dalam proses perekrutan. Meskipun terkesan sederhana, wawancara via telepon bisa menimbulkan rasa gugup. Berikut beberapa tips untuk mengatasi rasa gugup saat interview telepon:

1. Persiapan yang matang:

  • Pelajari dengan teliti informasi tentang perusahaan dan posisi yang Anda lamar.
  • Siapkan jawaban untuk pertanyaan umum yang mungkin diajukan, seperti “Ceritakan tentang diri Anda?” atau “Mengapa Anda tertarik dengan posisi ini?”
  • Siapkan beberapa pertanyaan yang ingin Anda tanyakan kepada pewawancara.
  • Pastikan nomor telepon yang Anda berikan di CV adalah nomor yang mudah dihubungi dan berada di lokasi yang tenang.

2. Lingkungan yang Kondusif:

  • Carilah tempat yang tenang dan privat untuk melakukan interview. Pastikan tidak ada gangguan seperti suara bising atau interupsi.
  • Matikan notifikasi di perangkat Anda untuk menghindari gangguan.

3. Teknik Relaksasi:

  • Latih pernapasan dalam untuk menenangkan pikiran dan tubuh Anda.
  • Lakukan beberapa gerakan peregangan ringan sebelum interview.
  • Minum air putih untuk membantu menenangkan diri.

4. Berlatih dan Rekam:

  • Berlatih menjawab pertanyaan interview dengan teman atau di depan cermin.
  • Rekam diri Anda saat menjawab pertanyaan interview, kemudian dengarkan rekaman tersebut dan perhatikan apa yang perlu diperbaiki.

5. Bersikap Positif:

  • Ingat bahwa interview telepon hanyalah langkah awal dalam proses perekrutan. Jangan terlalu membebani diri dengan pikiran negatif.
  • Fokus pada kekuatan dan pengalaman Anda.
  • Bersikaplah ramah, sopan, dan profesional.

Mengatasi rasa gugup saat interview telepon adalah proses yang membutuhkan latihan dan persiapan. Dengan mengikuti tips di atas, Anda dapat meningkatkan kepercayaan diri dan tampil maksimal dalam wawancara.

Pertanyaan yang Perlu Ditanyakan di Akhir Interview

Mengajukan pertanyaan di akhir sesi interview menunjukkan rasa ingin tahu dan antusiasme Anda terhadap posisi tersebut. Ini juga kesempatan Anda untuk mengklarifikasi informasi dan mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang peran dan perusahaan.

Berikut beberapa pertanyaan yang dapat Anda tanyakan:

  • Apa langkah selanjutnya dalam proses rekrutmen? Pertanyaan ini membantu Anda memahami timeline dan kapan Anda dapat mengharapkan kabar baik.
  • Apakah ada kesempatan untuk bertemu dengan anggota tim lainnya? Menunjukkan minat Anda terhadap budaya kerja dan tim.
  • Apa tantangan terbesar yang dihadapi tim saat ini? Menunjukkan keinginan Anda untuk berkontribusi dan mengatasi tantangan.
  • Apakah ada kesempatan untuk pengembangan profesional di perusahaan? Memperlihatkan rasa ingin tahu dan keinginan untuk berkembang bersama perusahaan.
  • Apakah ada hal lain yang ingin Anda ketahui tentang saya atau kualifikasi saya? Kesempatan untuk memberikan informasi tambahan dan menegaskan kecocokan Anda.

Pastikan pertanyaan Anda menunjukkan rasa ingin tahu, profesionalisme, dan antusiasme. Hindari pertanyaan yang sudah terjawab atau yang berfokus pada keuntungan pribadi.

Contoh Kalimat Penutup Interview

Penutup interview merupakan momen penting untuk meninggalkan kesan positif kepada pewawancara. Berikut beberapa contoh kalimat penutup interview yang profesional:

Kalimat Umum:

  • Terima kasih atas waktu dan kesempatannya. Saya sangat tertarik dengan posisi ini dan yakin dapat memberikan kontribusi yang berharga.
  • Saya sangat menikmati diskusi ini dan berharap dapat mendengar kabar baik dari Anda segera.
  • Saya ingin sekali berterima kasih atas waktu dan pertimbangan Anda. Saya sangat antusias untuk bergabung dengan tim Anda.

Kalimat yang Mengungkapkan Minat:

  • Saya sangat terkesan dengan perusahaan Anda dan yakin bahwa saya dapat berkembang di sini.
  • Saya sangat bersemangat dengan budaya kerja yang ada di perusahaan ini dan ingin menjadi bagian dari tim.
  • Saya yakin bahwa keahlian dan pengalaman saya sangat cocok dengan kebutuhan perusahaan ini.

Kalimat yang Menunjukkan Keberanian:

  • Saya yakin saya dapat memberikan nilai tambah bagi tim Anda. Saya siap untuk memberikan yang terbaik.
  • Saya memiliki keyakinan diri untuk sukses dalam peran ini. Saya siap untuk belajar dan berkembang.

Jangan lupa untuk mengakhiri dengan ucapan terima kasih dan salam perpisahan.

Contoh: “Terima kasih sekali lagi atas waktu dan kesempatannya. Saya sangat tertarik dengan posisi ini dan berharap dapat mendengar kabar baik dari Anda. Salam hangat.”

Leave a Comment