Bagi Anda yang sedang mempelajari ilmu tajwid, pasti sudah tidak asing lagi dengan istilah mad lazim mutsaqqal kilmi. Istilah ini merujuk pada salah satu jenis mad yang memiliki ciri khas dan hukum bacaan tertentu. Namun, tak jarang banyak orang yang masih bingung dengan pengertian, contoh, dan bagaimana hukum bacaannya. Artikel ini akan membahas secara lengkap tentang mad lazim mutsaqqal kilmi, mulai dari definisi hingga contoh penerapannya dalam bacaan Al-Quran.
Dengan memahami konsep mad lazim mutsaqqal kilmi, Anda akan dapat membaca Al-Quran dengan lebih tepat dan lancar. Selain itu, Anda juga akan memperoleh pemahaman yang lebih dalam tentang ilmu tajwid, khususnya terkait dengan hukum bacaan mad. Yuk, simak penjelasan lengkapnya di bawah ini!
Apa itu Mad Lazim?
Mad Lazim adalah salah satu jenis mad yang terjadi ketika bertemu dengan huruf mim. Mad Lazim terjadi pada saat huruf mad (a, i, atau u) bertemu dengan huruf mim yang sukun (ditulis dengan tanda sukun) di tengah atau akhir kata. Mad Lazim memiliki sifat panjang, artinya dibaca dengan waktu baca dua harakat (satu alif).
Jenis-jenis Mad Lazim
Mad lazim merupakan salah satu jenis mad yang hukum bacaannya adalah panjang, dengan bacaan dua harakat. Mad lazim sendiri dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:
- Mad Lazim Mutsaqqal Kilmi: Terjadi ketika bertemu dengan huruf “ya” yang tidak berharakat dan tidak bersukun. Contohnya: “sayyid”, “hayya”.
- Mad Lazim Mutsaqqal Harfi: Terjadi ketika bertemu dengan huruf “ya” yang berharakat dan tidak bersukun. Contohnya: “ya” dalam kata “ya ayyuhal ladzina amanu”, “ya ayyuhan nabi”.
- Mad Lazim Munfasil: Terjadi ketika bertemu dengan huruf “ya” yang bersukun. Contohnya: “nabiy”, “ra’iy”.
Ketiga jenis mad lazim ini memiliki bacaan yang sama, yaitu dua harakat. Perbedaannya terletak pada kondisi huruf “ya” yang menjadi penyebab mad.
Pengertian Mad Lazim Mutsaqqal Kilmi
Mad Lazim Mutsaqqal Kilmi merupakan salah satu jenis mad dalam ilmu tajwid yang memiliki ciri khas terletak pada huruf mad yang dibaca dengan panjang dua harakat (sekitar 1,5 detik). Jenis mad ini terjadi ketika huruf mad terletak di akhir kalimat atau di akhir sebuah kata yang diikuti dengan suku.
Huruf mad dalam Mad Lazim Mutsaqqal Kilmi dapat berupa alif, ya, atau wau. Penting untuk memahami bahwa alif dalam Mad Lazim Mutsaqqal Kilmi tidak selalu merupakan alif yang tertera dalam tulisan, melainkan juga dapat berupa alif yang tersembunyi atau alif yang tertera dalam tulisan dan kemudian berubah menjadi ya atau wau karena hukum idgham atau iqlab.
Contoh dari Mad Lazim Mutsaqqal Kilmi adalah kata “sa’a” dalam kalimat “Qāla sa’a” (Dia berkata: “Baiklah”). Dalam contoh ini, huruf mad adalah alif yang terletak di akhir kata “sa’a” dan diikuti oleh suku yaitu “Qāla”.
Contoh Mad Lazim Mutsaqqal Kilmi dalam Al-Quran
Mad Lazim Mutsaqqal Kilmi adalah salah satu jenis mad dalam ilmu tajwid yang memiliki ciri khas berupa pelafalan “a” panjang selama dua harakat, dan berlaku pada huruf mad yang diikuti oleh huruf “mim” mati. Untuk memahami konsep ini lebih lanjut, mari kita bahas contohnya dalam Al-Quran.
Salah satu contoh Mad Lazim Mutsaqqal Kilmi dapat ditemukan pada surat Al-Baqarah ayat 156:
Dalam ayat ini, terdapat kata “مُعَذِّبِينَ”. Huruf “a” pada kata tersebut merupakan mad karena berada setelah huruf “a” yang termasuk dalam huruf mad. Selain itu, huruf “a” pada kata tersebut diikuti oleh huruf “mim” mati yang merupakan tanda dari Mad Lazim Mutsaqqal Kilmi. Oleh karena itu, huruf “a” pada kata “مُعَذِّبِينَ” dilafadzkan selama dua harakat.
Contoh lainnya dapat ditemukan dalam surat Al-An’am ayat 104:
Pada ayat ini, terdapat kata “نَبْعَثَ”. Huruf “a” pada kata tersebut termasuk dalam huruf mad dan diikuti oleh huruf “mim” mati, sehingga menjadi contoh Mad Lazim Mutsaqqal Kilmi. Maka, huruf “a” tersebut dilafadzkan selama dua harakat.
Dengan memahami contoh-contoh ini, diharapkan dapat membantu Anda dalam mempraktikkan Mad Lazim Mutsaqqal Kilmi saat membaca Al-Quran.
Hukum Bacaan Mad Lazim Mutsaqqal Kilmi
Mad Lazim Mutsaqqal Kilmi adalah salah satu jenis mad yang terdapat dalam ilmu tajwid. Mad Lazim Mutsaqqal Kilmi didefinisikan sebagai mad yang panjangnya dua harakat atau setengah dari panjang mad jaiz munfasil, yaitu selama membaca satu alif atau wau pendek. Mad ini terjadi pada huruf mad (alif, wau, ya) yang terletak pada suku kata terakhir dari kata yang diikuti oleh huruf sukun dan tidak didahului oleh huruf mad asil.
Contoh Mad Lazim Mutsaqqal Kilmi:
- “سُبْحَانَ” – Subhaan (Mad alif pada “a” dalam “Subhaan”)
- “رَأْسُ” – Ra’su (Mad alif pada “a” dalam “Ra’su”)
- “نَوْمٌ” – Naumu (Mad wau pada “u” dalam “Naumu”)
Hukum bacaan Mad Lazim Mutsaqqal Kilmi adalah wajib dibaca dengan panjang 2 harakat atau setengah dari panjang mad jaiz munfasil.
Perbedaan Mad Lazim Mutsaqqal Kilmi dengan Mad Lazim Lainnya
Mad Lazim Mutsaqqal Kilmi merupakan salah satu jenis mad lazim yang memiliki karakteristik unik. Perbedaannya dengan mad lazim lainnya terletak pada panjangnya bacaan. Mad lazim Mutsaqqal Kilmi dibaca panjang seperti dua harakat, sementara mad lazim lainnya dibaca panjang seperti empat harakat.
Perbedaan ini disebabkan oleh jenis huruf yang mendahului mad. Pada Mad Lazim Mutsaqqal Kilmi, huruf sebelum mad adalah huruf “kilmi”, yaitu huruf yang termasuk dalam kelompok “alif, ya, dan waw” yang melambangkan bunyi vokal. Sedangkan pada mad lazim lainnya, huruf sebelum mad bukan huruf “kilmi”.
Contoh Mad Lazim Mutsaqqal Kilmi:
- “يُؤْمِنُ” (baca: “yu’minu”) – Huruf “ya” sebelum mad termasuk huruf “kilmi”.
Contoh Mad Lazim Lainnya:
- “رَبَّنَا” (baca: “rabbana”) – Huruf “ba” sebelum mad bukan huruf “kilmi”.
Memahami perbedaan ini penting dalam mengucapkan Al-Quran dengan tepat. Kesalahan dalam membaca mad dapat menyebabkan kesalahan makna dan mengurangi keindahan bacaan.