Membaca Al-Quran dengan tartil dan benar adalah kewajiban bagi setiap muslim. Salah satu aspek penting dalam membaca Al-Quran adalah memahami dan menerapkan hukum tajwid, termasuk hukum Izhar Syafawi. Hukum ini mengatur cara melafazkan huruf-huruf tertentu setelah bertemu dengan huruf-huruf tertentu lainnya. Seringkali, pembaca Al-Quran mengalami kesulitan dalam melafazkan huruf-huruf Izhar Syafawi dengan benar, sehingga terkadang terdengar kurang jelas dan tidak sesuai dengan kaidah tajwid.
Artikel ini akan membahas secara detail mengenai cara membaca Izhar Syafawi dengan benar dalam Al-Quran. Anda akan mempelajari pengertian, ciri-ciri, dan contoh-contoh Izhar Syafawi. Selain itu, akan dijelaskan pula teknik melafazkan huruf-huruf Izhar Syafawi yang benar, sehingga Anda dapat membaca Al-Quran dengan tartil dan sesuai dengan kaidah tajwid. Dengan memahami dan mempraktikkan ilmu tajwid ini, diharapkan Anda dapat membaca Al-Quran dengan lebih fasih, lancar, dan penuh makna.
Pengertian Izhar Syafawi
Izhar syafawi adalah salah satu hukum bacaan dalam ilmu tajwid yang berarti mengeluarkan atau melafazkan huruf hijaiyah dengan jelas dan terang. Huruf hijaiyah yang termasuk dalam hukum izhar syafawi adalah lima huruf, yaitu: ba’ (ب), fa’ (ف), mim (م), ha’ (ه), dan waw (و).
Izhar syafawi terjadi ketika salah satu dari lima huruf tersebut bertemu dengan salah satu dari lima huruf hijaiyah lainnya, yaitu: a (ا), i (ى), u (و), alif (ا), dan hamzah (ء). Dalam hal ini, huruf yang diizhar (dikeluarkan dengan jelas) adalah huruf yang pertama, sedangkan huruf kedua berfungsi sebagai pembuka jalan keluarnya huruf pertama.
Contohnya, dalam kata “بِسْمِ اللَّهِ” (Bismillahirrahmanirrahim), huruf ba’ (ب) diizhar karena bertemu dengan huruf alif (ا). Hal ini berarti kita harus melafazkan huruf ba’ (ب) dengan jelas dan terang, tidak boleh samar atau tertelan oleh huruf alif (ا) di belakangnya.
Huruf-Huruf Izhar Syafawi
Dalam ilmu tajwid, izhar syafawi merupakan salah satu hukum bacaan yang berkaitan dengan cara melafazkan huruf-huruf tertentu. Hukum ini terjadi ketika sebuah huruf hijaiyah bertemu dengan salah satu dari enam huruf syafawi, yaitu:
- Ba’ (ب)
- Meem (م)
- Fa’ (ف)
- Ha’ (ه)
- Waw (و)
- Ya’ (ي)
Ketika bertemu dengan huruf-huruf syafawi, huruf yang mendahuluinya harus dilafazkan dengan jelas dan tegas tanpa ada tambahan suara atau gerakan lidah lain. Dalam arti lain, suara huruf sebelumnya tidak dihilangkan, dipadamkan, atau diganti dengan suara lain.
Beberapa contoh izhar syafawi dalam Al-Quran:
- Surah Al-Fatihah ayat 1: “بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ” (Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang)
- Surah Al-Baqarah ayat 2: “ذَٰلِكَ الْكِتَابُ لَا رَيْبَ فِيهِ هُدًى لِلْمُتَّقِينَ” (Kitab (Al-Qur’an) inilah, tidak ada keraguan padanya, petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa)
Dalam membaca Al-Quran, memahami hukum izhar syafawi sangat penting untuk menjaga kesucian dan keindahan bacaan. Dengan melafazkan huruf-huruf yang terkena hukum izhar syafawi dengan benar, maka bacaan Al-Quran akan terdengar lebih jelas dan merdu.
Contoh Kata Izhar Syafawi dalam Al-Quran
Izhar Syafawi adalah salah satu hukum tajwid yang berkaitan dengan cara melafazkan huruf hijaiyah. Hukum ini menyatakan bahwa huruf hijaiyah yang terdapat pada tabel Izhar Syafawi harus dilafazkan secara jelas dan tegas tanpa ada percampuran dengan huruf lain.
Berikut beberapa contoh kata dalam Al-Quran yang menerapkan hukum Izhar Syafawi:
- “ثُمَّ” (kemudian) dalam surat Al-An’am ayat 102: “ثُمَّ لَتُسْأَلُنَّ” (Kemudian, kamu pasti akan ditanya)
- “خَلَقَ” (menciptakan) dalam surat Al-Anbiya ayat 30: “وَخَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ بِالْحَقِّ” (Dan Dia menciptakan langit dan bumi dengan benar)
- “ضَحِكَ” (tertawa) dalam surat An-Najm ayat 62: “وَضَحِكَ مِنْهُ” (Dan Dia tertawa karena hal itu)
- “شَكَرَ” (bersyukur) dalam surat An-Nahl ayat 114: “وَمِنْهُمْ مَنْ يَشْكُرُ لَكَ” (Dan di antara mereka ada yang bersyukur kepadamu)
- “صَدَقَ” (benar) dalam surat Al-Baqarah ayat 143: “وَمَنْ يُصَدِّقْ بِاللَّهِ” (Dan barangsiapa yang beriman kepada Allah)
Dalam contoh-contoh di atas, huruf “ث”, “خ”, “ض”, “ش”, dan “ص” yang merupakan huruf-huruf Izhar Syafawi, dilafazkan secara jelas dan tegas tanpa ada percampuran dengan huruf lain. Hal ini menjadikan pelafalan Al-Quran lebih indah dan mudah dipahami.
Cara Membaca Izhar Syafawi dengan Tepat
Izhar syafawi merupakan salah satu dari sepuluh hukum nun mati dan tanwin dalam ilmu tajwid. Izhar syafawi terjadi ketika nun mati atau tanwin bertemu dengan salah satu dari enam huruf hijaiyah, yaitu: alif, wau, ya, ha, kho, dan ‘ain. Cara membaca izhar syafawi yang tepat adalah dengan mengeluarkan suara nun mati atau tanwin secara jelas seperti bunyi asli huruf tersebut.
Contohnya, dalam ayat “وَالَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِمَا أُنزِلَ إِلَيْكَ وَمَا أُنزِلَ مِنْ قَبْلِكَ وَبِالْآخِرَةِ هُمْ يُوقِنُونَ” (Al-Baqarah: 4), terdapat nun mati pada kata “إِلَيْكَ” yang bertemu dengan huruf ‘ain. Pada saat membaca, kita harus mengeluarkan suara nun mati secara jelas sehingga bunyi menjadi “إِلَيْكَ” dan bukan “إِلَيْك“.
Hal yang perlu diperhatikan dalam membaca izhar syafawi adalah:
- Tidak ada perpanjangan suara pada nun mati atau tanwin.
- Tidak ada perubahan pada pelafalan huruf setelah nun mati atau tanwin.
- Suara nun mati atau tanwin dikeluarkan dengan jelas tanpa diganti dengan huruf lain.
Dengan memahami dan menerapkan cara membaca izhar syafawi dengan tepat, kita dapat melafalkan Al-Quran dengan benar dan lebih fasih.
Latihan Membaca Izhar Syafawi
Izhar Syafawi adalah salah satu hukum bacaan dalam Al-Quran yang berarti mengeluarkan atau melafazkan huruf syafawi (huruf yang diucapkan dengan menggunakan bibir) secara jelas dan terang. Huruf syafawi yang dimaksud adalah: ب, م, ف, dan و. Hukum ini berlaku ketika huruf-huruf tersebut bertemu dengan huruf hijaiyah lainnya.
Berikut beberapa contoh latihan membaca Izhar Syafawi:
- “بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ”: Huruf ب pada kata “بِسْمِ” dilafazkan dengan jelas dan terang.
- “قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ”: Huruf م pada kata “أَحَدٌ” dilafazkan dengan jelas dan terang.
- “وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ”: Huruf ف pada kata “خَلَقْتُ” dilafazkan dengan jelas dan terang.
- “وَإِنَّكَ لَعَلَىٰ خُلُقٍ عَظِيمٍ”: Huruf و pada kata “عَظِيمٍ” dilafazkan dengan jelas dan terang.
Melatih membaca Izhar Syafawi secara rutin akan membantu kita memahami bacaan Al-Quran dengan lebih baik dan menghindari kesalahan dalam melafazkan huruf-huruf tersebut.
Pentingnya Mempelajari Izhar Syafawi
Mempelajari Izhar Syafawi dalam membaca Al-Quran merupakan hal yang sangat penting. Izhar Syafawi adalah salah satu hukum tajwid yang mengatur tentang cara melafazkan huruf-huruf hijaiyah tertentu. Dalam Izhar Syafawi, huruf yang diharuskan dilafazkan dengan jelas dan tegas tanpa adanya pengaruh dari huruf setelahnya.
Pentingnya mempelajari Izhar Syafawi terletak pada beberapa hal:
- Menjaga kemurnian bacaan Al-Quran: Mempelajari Izhar Syafawi membantu kita melafazkan Al-Quran dengan benar sesuai dengan kaidah tajwid, sehingga bacaan kita lebih indah, fasih, dan tidak menyimpang dari kaidah.
- Meningkatkan kualitas bacaan Al-Quran: Dengan mempelajari Izhar Syafawi, kita dapat membedakan antara huruf-huruf yang diharuskan dilafazkan dengan jelas dan huruf-huruf yang diharuskan dilafazkan dengan lembut. Hal ini akan meningkatkan kualitas bacaan Al-Quran kita.
- Menghindari kesalahan bacaan Al-Quran: Dengan memahami Izhar Syafawi, kita dapat menghindari kesalahan dalam melafazkan huruf-huruf yang diharuskan dilafazkan dengan jelas. Hal ini sangat penting untuk menjaga kesucian dan makna dari ayat Al-Quran.
Oleh karena itu, mempelajari Izhar Syafawi merupakan hal yang sangat penting bagi setiap muslim yang ingin membaca Al-Quran dengan benar dan fasih.