Ada penjelasan yang pernah saya baca bahwa puasa di dalam Islam adalah proses DETOXIFIKASI, pembersihan organ-organ tubuh. Jadi, berpuasa memiliki fungsi “pembersihan”, baik dalam arti fisik
dan mental. Dari segi mental, tentu saja kita sudah sangat memahaminya.
Nah, dari segi fisik inilah yang belum banyak diketahui orang.
Puasa adalah proses mengistirahatkan kerja organ-organ tubuh kita, sehingga tubuh kita bisa membersihkan diri dari sel-sel yang sudah aus, usang dan rusak. Kerusakan tersebut terjadi akibat ketidakpahaman dan ketidakpedulian kita terhadap zat-zat apa yang kita masukkan ke dalam tubuh. Ibaratnya mesin mobil, yang diperlukan adalah bensin premium, tapi yang kita masukkan adalah solar. Tentu saja seluruh proses bekerjanya mesin akan terganggu.
Begitu pula dengan tubuh kita. Seperti dijelaskan sejak kita masih SD, zat gizi yang diperlukan tubuh adalah Karbohidrat, Protein, Vitamin, dan Mineral, tapi yang kita konsumsi adalah berbagai bahan kimia yang ternyata berbahaya bagi tubuh, seperti MSG (micin dlm aneka merk), bahan-bahan pengawet makanan dan minuman, softdrinks. Racun dan sampah yang menumpuk karena gaya hidup masyarakat kota modern inilah yang menyebabkan banyak orang yang masih muda sudah mengalami penyakit yang mestinya diderita oleh orang yang sudah tua, misalnya jantung, diabetes, kolesterol tinggi, asam urat tinggi, dan bahkan kanker.
Dengan berpuasa cara FC, tubuh kita akan mulai membuang racun-racun tersebut secara perlahan. Apabila puasa dijalankan dengan benar, pada hari ke 7 – 10, pembersihan sudah sampai pada sel-sel di tulang yang paling dalam sehingga tubuh kita betul-betul kembali ke-0.
Yang perlu diketahui adalah bahwa dengan berpuasa cara FC, sel-sel tubuh kita betul-betul akan diperbaharui. Tubuh kita akan “dicuci”. Tapi tentu saja agar proses pencucian dan detoksifikasi itu benar-bernar terjadi secara efektif, semua zat “toxin” atau racun, yang banyak terdapat dalam zat-zat tambahan makanan, betul-betul harus dihindari.
Prinsip FC yang penting untuk diikuti pada bulan puasa adalah:
1. Lupakan santan dan gula (artinya kolak, es buah, dll). Pokoknya jangan ada gula dalam makanan dan minuman pembuka puasa kita. Buka puasa hanya air putih dan buah-buahan. Korma juga baik dikonsumsi, karena kandungan vitamin dan mineralnya sangat lengkap.
2. Jangan sedia gorengan (pisang goreng, ubi goreng, tahu goreng). Yang kita beli di tukang jualan pinggir jalan itu, minyak yang dipakai untuk menggoreng sudah digunakan berkali-kali. Dan belakangan disinyalir mengandung plastik juga. Ini jadi racun no. 1 di dalam tubuh. Selain itu, minyak goreng termasuk makanan yang sulit dicerna tubuh, sehingga menghambat proses detoksifikasi selama puasa. Pokoknya dihindari deh selama puasa.
Apa yang dimakan saat SAHUR?
Mulailah dengan air putih hangat yang diberi perasan jeruk nipis (jeniper), lalu makan sepiring potongan buah. Kalau sudah bisa makan sahur hanya dengan buah-buahan saja, sebaiknya tidak makan nasi atau yang lainnya. Saat puasa di siang hari akan terasa jauh lebih segar, tidak ngantuk, tidak pusing. Makanlah buah 2-3x, sekuatnya. Kasih jeda 15-30 menit dari 1 piring buah ke piring berikutnya.
Bagi yang belum bisa meninggalkan “makan” saat sahur, ikuti cara berikut ini:
Mulailah dengan air putih hangat yang diberi perasan jeruk nipis, lalu makan sepiring potongan buah.
Tunggu 15 – 30 menit (sambil masak dan menyiapkan makanan), TERUS MINUM AIR PUTIH SEGELAS, baru kemudian makan DENGAN PORSI KECIL, dengan menu dominan protein hewan (lauk hewan, sayur, tahu-tempe, TANPA NASI). Di siang hari akan terasa segar, tidak pusing, tidak ngantuk.. Sebaiknya menu protein hewani ini diselang-seling dengan menu karbo per 2 hari. Artinya, saat sahur pun kita hanya makan nasi/karbo dengan sayuran, tanpa lauk hewan. Tapi juga DENGAN PORSI KECIL ya. Jangan berusaha untuk kenyang..
Apa yang dimakan saat BUKA PUASA?
Mulailah dengan segelas air putih, lalu segelas jus buah, terus jika perlu makan kurma (3-5 butir saja, jangan banyak-banyak). Waktu tunggu 15 – 30 menit bisa diisi dengan shalat magrib. Setelah itu makanlah DALAM PORSI KECIL menu dominan karbohidrat (nasi atau kentang atau singkong, sayur-sayuran dan tahu atau tempe, TANPA PROTEIN HEWAN).
SEBELUM TIDUR atau PULANG TARAWIH: segelas jus sayuran (jus wortel, jus tomat, atau jus timun, atau modifikasinya seperti yang ada di buku FC.)
Dianjurkan makan menu protein pada waktu sahur, agar saat buka puasa tetap bisa makan menu karbohidrat. Akan tetapi, makan buah saja saat sahur tentu jauh lebih baik, sebab disesuaikan dengan siklus sirkadian tubuh (pencernaan, regenerasi sel dan pembuangan). Karena karbohidrat lebih mudah dicerna daripada protein hewan, makanya pada malam hari kita tidak dianjurkan makan lauk hewan. (Lihat kembali keterangan tentang siklus tubuh).
Selain itu, anjuran untuk makan dalam PORSI KECIL ini penting, sebab pada siang hari, tubuh kita sedang ditugaskan untuk membersihkan tubuh dari racun. Oleh sebab itu, sebaiknya jangan diberati dengan makanan yang banyak, sebab akibatnya seluruh energi yang ada di tubuh kita akan terpakai untuk mengolah makanan yg banyak itu. Tidak ada lagi energi tersisa untuk detoksifikasi.
Percayalah, dengan makan dalam porsi kecil, atau hanya makan buah-buahan saat sahur, justru di siang hari saat berpuasa kita akan tetap segar dan berenergi, tidak terasa lapar, pusing, atau ngantuk. Kita bisa tetap beraktifitas dengan lancar.
Selamat menjalankan puasa ya.