Pertama dengar sego (nasi) penggel langsung bertanya tanya wah makanan apaan tuh? Langsung penasaran akhirnya pas kemaren perjalanan dari Jogja mau balik ke Banyumas saya mampirlah di Kebumen, sengaja dari Jogja gak sarapan karena mau mencicipi sego yang khas dari Kebumen.
Singkat cerita perjalanan 2,5 jam sudah saya lewati dan saya sudah sampai di Alun alun Kebumen sambil istirahat saya menghubungi Ilham teman Instagram saya dan menanyakan yang jual sego penggel dimana.
Nah kebetulan dia juga lagi mau nyari sarapan akhirnya saya di temani dia keliling nyari tuh sego penggel nah setelah beberapa tempat di datangi kebanyakan sudah habis akhirnya nyari lagi dan nemu tuh penjual sego penggel.
Pertama saya penasaran apa sih sego penggel dan bagaimana bentuknya,saya langsung pesan dan ternyata sego penggel adalah sego (Nasi) yang di bentuk bulatan dan di kasih sayur nangka dan diberi beberapa lauk macam paru,kikil,babat dll kemudian ditambah tahu yang membuat unik makannya tidak pakai piring melainkan pakai daun yang dibuat kerucut wah pokoknya tradisional banget,waktu itu saya pake lauk kikil dan kikilnya enak dan lembut.
Oh iya gak ketinggalan makannya ditambah mendoan dan sambil minum teh anget pokoknya pas itu bikin pengen nambah.
Oh iya harga seporsi sego penggel Rp.13.000 ditambah mendoan dan teh anget menjadi Rp.15.000.
Sejarah Sego (Nasi) Penggel Kebumen
Dahulu kala saat masih dijajah Belanda, Wilayah Kebumen dibagi menjadi dua yaitu; wilayah yang dikuasai Belanda dan yang di Kuasai Indonesia, wilayah ini dipisahkan oleh Kali Kemit.
Hingga Masyarakat Indonesia berusaha merebut wilayah yang dikuasai Belanda dan terjadi pertempuran di Kali Kemit. Warga pun ikut membantu menyuplai makanan untuk para pejuang, dan untuk memudahkan distribusi maka nasi pun di kepal dan hingga sekarang disebut Nasi Penggel.
Baca Juga : Resep Nasi Penggel