Cara Membuat Pakan Ayam Fermentasi

Pakan Ayam Fermentas
Pakan Ayam Fermentasi

FERMENTASI AMPAS TAHU, AMPAS KELAPA, ONGGOK SINGKONG,
BISA DIGUNAKAN UNTUK SUBSTITUSI PAKAN UNGGAS 10 – 20% DAN TERNAK RUMINANSIA SAMPAI DENGAN 30%

PROSES (PAKAN AYAM FERMENTASI)

Untuk dijadikan substitusi bahan baku pakan, bahan-bahan tersebut di atas mesti diproses dulu supaya nilai gizinya meningkat dan daya simpannya bisa lama, berbulan-bulan :

  1. Harus diperas dulu airnya agar kering sampai kadar airnya diturunkan menjadi <15%;
  2. Bisa pakai alat pres elektrik dengan daya tekan sampai dengan 500 kg pakai alat pres ulir dan 2.000 kg pakai alat pres hidrolis;
  3. Kalau dijemur, kelamaan, bisa keburu membusuk;
  4. Setelah diperas dimana kadar airnya tinggal <15%, dilanjut dengan proses fermentasi secara tertutup.


FERMENTASI TERTUTUP (PAKAN AYAM FERMENTASI)

Bahan dan alat-alat :

  1. Bahan kering tersebut di atas (kadar air <15%)……135,0 kg
  2. Win_Prob In Vivo, label warna kuning …………….1,0 liter
  3. Air steril dari depo air isi ulang……………………..39,0 liter
  4. Total……………………………………………………….175,0 kg
  5. Sediakan timba kapasitas 50 liter untuk tempat melarutkan dan mengaduk bahan nomor 2 dan 3;
  6. Sediakan mesin mixer atau bila manual bisa pakai alat pengaduk sekrop;
  7. Drum plastik berpenutup dan cincin pengunci untuk fermentor, kapasitas 150 liter.


CARA MENCAMPUR MANUAL (PAKAN AYAM FERMENTASI)

  1. Bersihkan lantai, di-pel dan disterilkan pakai obat pel isi Lisol atau Karbol, biarkan kering dan bersihkan dan sterilkan semua alat yang akan dipakai fermentasi (sekrop, drum, tangan dan kaki tenaga kerja);
     
  2. Bahan yang sudah diperas jadi kering, kadar air <15%, dihampar di lantai yang sudah bersih dan steril, setebal -/+ 20 cm, bagian tengahnya dibentuk kawah;
     
  3. Larutan nomor 2 dan 3, diaduk rata, dituang di kawah bahan;
     
  4. Pelan-pelan diaduk seperti mengaduk semen + pasir, diaduk-aduk 2 – 3 kali sampai rata;
     
  5. Hasil adukan di-tes dengan cara mengambil segenggam, digenggam kuat kemudian dilepas. Normalnya menggumpal tapi tidak keluar air. Bila keluar air, berarti terlalu basah. Harus ditambah bahan bahan baku pakan secukupnya, diaduk ulang, di-tes lagi. Bila bahan yang digenggam “kepyar”, kadar air kurang. Tambahkan air secukupnya, diaduk ulang dan di-tes lagi. Nanti perbandingannya bisa dipakai sebagai referensi untuk proses berikutnya;
     
  6. Bila kadar air sudah tepat, masukkan hasil adukan nomor 4 ke dalam drum fermentor dimana setiap 5 sekrop diinjak-injak sampai padat dan selanjutnya dimasukkan sampai penuh, rata permukaan drum;
     
  7. Pasang plastik untuk “seal” agar kedap, pasang penutup drum serta ring penguncinya;
     
  8. Biarkan dalam pemeraman selama minimum 4 minggu supaya fermentasinya benar-benar matang. Ciri khas hasil fermentasi yang matang adalah baunya harum, manis dan asam seperti tape singkong ala Bondowoso;
     
  9. Bagusnya, dalam kondisi tetap tertutup dan kedap, bisa disimpan selama 24 bulan, dengan kualitas stabil bila fermentasinya menggunakan Win_Prob In Vivo/Vitro dan prosesnya baik dan benar;
     
  10. Setelah itu bisa diberikan untuk substitusi pakan komplit dari pabrik :
    •  untuk pakan unggas starter, komposisinya 10% (90 kg pakan komplit + 10 kg ampas tahu dll yang sudah difermnentasi);
    • untuk pakan unggas finisher, komposisinya 20% (80 kg pakan komplit + 20 kg);
    • untuk ternak sapi dan herbivora yang lain, bisa diberika sebanyak 30% dalam konsentrat.

KETERANGAN FOTO :
Foto 1 : Ampas tahu kering;
Foto 2 : Alat pres pakai ulir, daya tekan 500 kg, naik turun perlu waktu 6 menit
Foto 3 : Alat pres pakai hidrolis, daya tekan bisa 2 ton, naik turun perlu waktu hanya 6 detik.

Ampas Tahu Kering Bahan pakan Ayam Fermentasi
Ampas Tahu Kering Bahan pakan Ayam Fermentasi

Alat press pakai ulir untuk membuat pakan Ayam
Alat press pakai ulir untuk membuat pakan Ayam

Alat pres pakai hidrolis untuk membuat pakan ayam
Alat pres pakai hidrolis untuk membuat pakan ayam

Sumber : Bp. Mukti Abadi

Leave a Comment